Balikpapan — Wakil Gubernur Kalimantan Timur, H. Seno Aji, menegaskan bahwa digitalisasi menjadi kunci strategis dalam mengoptimalkan pendapatan daerah. Menurutnya, penerapan sistem digital tidak hanya menyederhanakan proses, tetapi juga mampu meningkatkan efisiensi, efektivitas dan akurasi dalam pengelolaan keuangan daerah.
"Digitalisasi mampu meningkatkan kepatuhan wajib pajak karena prosesnya lebih mudah dan transparan. Ini berdampak langsung pada peningkatan penerimaan pajak dan retribusi daerah," ujar Wagub saat membuka kegiatan Evaluasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) dan Rapat Koordinasi (Rakor) Retribusi Daerah Tahun 2025, Kamis (13/6), di Balikpapan.
Lebih jauh, Wagub Seno menjelaskan bahwa transformasi digital di sektor perpajakan juga dapat menekan biaya administrasi, meminimalkan potensi kebocoran penerimaan, dan mempercepat proses pemungutan.
Prestasi Kalimantan Timur dalam pelaksanaan ETPD pun patut dibanggakan. Berdasarkan penilaian dari Satuan Tugas P2DD Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Provinsi Kaltim berhasil meraih peringkat kedua tertinggi se-Regional Kalimantan.
"Ini adalah capaian kolektif hasil kerja keras kita bersama. Namun, prestasi ini bukan titik akhir. Kita harus terus berinovasi dan meningkatkan kualitas implementasi digitalisasi, baik dari sisi pendapatan maupun belanja daerah," tegasnya.
Wagub menekankan bahwa keberhasilan digitalisasi tidak hanya ditentukan oleh sistem dan aplikasi, tetapi juga ditopang oleh perubahan pola pikir, budaya kerja, dan kolaborasi lintas sektor.
“Kita perlu menyusun dan menjalankan roadmap TP2DD Kaltim yang konkret, terukur, serta adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan masyarakat,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Seno Aji juga mengingatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk terus memperkuat komitmen dalam digitalisasi sistem pembayaran pajak dan retribusi, serta sistem manajemen internal.
“Kita tidak boleh berpuas diri. Dibalik capaian ini, ada tanggung jawab untuk terus berbenah, berinovasi, dan memastikan bahwa setiap proses berjalan secara digital, transparan dan akuntabel,"imbuhnya.(sef/pt)
Foto : IST