Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menargetkan seluruh desa terhubung dengan layanan internet hingga akhir tahun 2025. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, Muhammad Faisal, menyatakan bahwa Internet Desa gratis akan menjangkau 841 desa di Kaltim, dengan satu titik akses internet di setiap desa.
“Target kita jelas, seluruh desa di Kaltim akan mendapatkan akses internet. Insya Allah, semuanya bisa terselesaikan hingga Desember tahun ini,” ujar Faisal saat menjadi pembicara pada Bakohumas Kalimantan Timur Tahun 2025, di Gran Senyiur, Kamis (19/6/2025)
Faisal menjelaskan, titik akses internet diutamakan untuk kepentingan pelayanan publik, bukan sekadar penggunaan media sosial. Oleh karena itu, titik akses akan difokuskan di kantor desa. Jika kantor desa sudah terkoneksi akan dipindahkan ke sekolah atau puskesmas pembantu.
“Kami sudah melakukan launching MoU bersama Diskominfo kabupaten/kota dan Propeder saat Rakor Kominfo. Ini menjadi langkah awal dalam memperkuat sinergi untuk pemerataan internet desa,” jelasnya.
Sumber internet yang akan digunakan bervariasi, mulai dari yang paling efisien dan cepat melalui fiber optik. Namun, jika fiber optik tidak memungkinkan, tidak menjangkau maka akan digunakan wireless dan untuk daerah yang lebih sulit, akan mengandalkan satelit.
“Bahkan untuk desa yang belum memiliki listrik, kita akan pasang jaringan internet dengan bantuan tenaga surya,” tambahnya.
Anggaran murni telah disiapkan untuk 716 desa, dan akan ditambah pada perubahan anggaran untuk menjangkau desa-desa yang lebih sulit dan belum teraliri listrik.
Hingga pertengahan Juni 2025, tercatat baru 50 desa yang telah selesai dipasangi akses internet. Namun, Faisal optimistis hingga akhir Juni ini, sekitar 600 desa akan rampung.
“Internet gratis satu desa ini bukan khayalan. Ini adalah komitmen dan kerja nyata. Kami ingin memastikan bahwa desa-desa yang terjauh sekalipun, bahkan yang tidak terjangkau fiber optik, tetap bisa merasakan manfaat koneksi internet, melalui satelit,” tegas Faisal.
Program Internet Desa ini menjadi bagian dari upaya percepatan transformasi digital dan pemerataan layanan publik hingga ke pelosok Kalimantan Timur.
Pemerintah berharap, dengan konektivitas yang memadai, kualitas pelayanan publik dan akses informasi di tingkat desa akan semakin meningkat. (Prb/ty)