Jakarta– Ketua Asosiasi Diskominfo Provinsi Seluruh Indonesia (ASKOMPSI) yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur, Muhammad Faisal, membuka secara resmi Webinar Nasional Keamanan Siber yang diselenggarakan oleh PT SUCOFINDO (Persero) bekerja sama dengan ASKOMPSI di Gedung Graha Sucofindo, Jakarta, Kamis (31/7/2025).
Kegiatan ini mengusung tema “Penerapan ISO 27001 dalam Meningkatkan Keamanan Informasi di Pemerintah Daerah Tingkat Provinsi/Kabupaten/Kota”.
Dalam sambutannya, Faisal menegaskan pentingnya membangun sistem pertahanan informasi yang kuat dan terpadu, mengingat ancaman siber saat ini bersifat lintas batas dan berdampak luas terhadap layanan publik. Ia mendorong agar semua pemerintah daerah mengadopsi pendekatan kolektif dan berbasis standar internasional, seperti ISO 27001, sebagai upaya membangun ekosistem keamanan informasi yang tangguh.
"Keamanan siber tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Dibutuhkan kesamaan standar, visi bersama dan kolaborasi nyata antar provinsi serta kabupaten/kota. ISO 27001 memberikan kerangka kerja yang jelas dan terukur untuk kita semua," ujar Faisal di hadapan peserta webinar yang hadir secara luring dan daring.
Webinar ini menghadirkan sejumlah narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi keamanan informasi, antara lain Dr. Eng. Ahmad Unggul Priantoro (Universitas Budi Luhur), M. Iman Karmamijaya (Cybersecurity Specialist PT Sucofindo), Budi Utomo (Direktur Layanan Industri PT Sucofindo), dan Sugeng Prayitno (Kepala Unit Bisnis Teknologi PT Sucofindo).
Dalam diskusi, para pemateri menekankan pentingnya penggunaan ISO 27001 sebagai “bahasa pemrograman bersama” antarinstansi agar bisa membangun sistem keamanan informasi yang terintegrasi. Langkah ini diyakini dapat menyamakan persepsi, menyusun kebijakan yang seragam, dan mempercepat penerapan teknologi secara aman dan berkelanjutan di pemerintahan daerah.
Diskominfo Kaltim sendiri, dikatakan Faisal, telah menggagas visi “Satu Kaltim, Satu Standar Keamanan” yang menempatkan provinsi sebagai pembina, dan kabupaten/kota sebagai pelaksana garda terdepan dalam penerapan standar keamanan informasi.
Salah satu inisiatif strategis adalah mendorong pembentukan CSIRT (Computer Security Incident Response Team) di seluruh daerah, serta penggunaan Indeks KAMI sebagai alat ukur kesiapan keamanan informasi sesuai arahan BSSN.
“Dengan dukungan sistematis dari tingkat provinsi, langkah ini akan memperkuat ketahanan digital yang merata di seluruh wilayah,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah dan sektor industri dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya keamanan siber, sebagai penggerak kolaborasi nasional dalam menciptakan ekosistem digital yang aman, andal, dan terpercaya.
Acara ini juga dihadiri Direktur SDM PT. Sucofindo beserta jajaran, Direktur Eksekutif dan Dewan Pembina ASKOMPSI, Representative of LSware Indonesia, serta undangan terkait yang hadir secara luring dan daring. Selain mendengarkan pemaparan, peserta juga aktif sharing dan diskusi. (cht/pt)