Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bersama
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) meneguhkan
komitmen percepatan penurunan stunting melalui Seminar Nasional Promotif
Preventif Stunting dan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan pemerintah
daerah se-Kaltim. Kegiatan berlangsung di Kampus UMKT Samarinda, Rabu
(20/8/2025).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, dr. Jaya
Mualimin, hadir mewakili Gubernur Kaltim, H. Rudy Mas’ud. Hadir pula Rektor
UMKT, Wali Kota Bontang, Dekan Fakultas Kedokteran UMKT dan Universitas
Balikpapan, sejumlah kepala perangkat daerah provinsi dan kabupaten/kota, serta
narasumber Prof. Dr. dr. Abdul Razak Thaha, MSc, SpKG.
Dalam sambutan yang dibacakan dr. Jaya Mualimin, Gubernur Kaltim menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat penurunan prevalensi stunting. Menurutnya, stunting bukan hanya persoalan kesehatan, melainkan juga menyangkut kualitas sumber daya manusia dan masa depan generasi emas Kaltim.
“Pemprov Kaltim menargetkan prevalensi stunting turun hingga 14 persen pada akhir 2025. Sebelumnya angka stunting sudah berhasil ditekan menjadi 22,2 persen pada tahun 2024. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah memperluas intervensi gizi, memperkuat konvergensi lintas sektor, serta memastikan program berjalan tepat sasaran dengan dukungan data yang akurat,” ujar Jaya.
Selain membuka seminar, Kadinkes Kaltim juga
menyampaikan paparan mengenai sebaran kasus stunting di daerah. Pemaparan ini
menjadi dasar penting dalam penyusunan strategi serta evaluasi program di
lapangan.
Kegiatan ditutup dengan penandatanganan
perjanjian kerja sama antara UMKT dengan seluruh bupati dan wali kota
se-Kaltim. Melalui kerja sama ini, diharapkan lahir sinergi yang lebih kuat
antara akademisi dan pemerintah daerah dalam kajian, pendampingan, serta
evaluasi program percepatan penurunan stunting di Kalimantan Timur. (dinkeskaltim/pt)
(Sumber:
Dinkes Kaltim | Foto: IST)